Kisah Nabi Yahya Ada banyak Nabi dan Rasul yang wajib diimani. Namun, mengimani saja tentu tidak cukup. Manusia harus mempelajari ajaran, kisah dan perjalanan Nabi untuk diambil pelajaran dan diteladani di masa sekarang. Salah satu Nabi yang harus diimani adalah Nabi Yahya. Kisah Nabi Yahya adalah kisah yang wajib Anda ketahui dan dijadikan sebagai pembelajaran agar menjadi manusia yang lebih baik lagi. Nabi Yahya merupakan salah satu Nabi dilahirkan dari ayah bernama Zakaria. Zakaria sendiri adalah seorang Nabi. Zakaria memiliki anak bernama Yahya di usianya yang sudah cukup tua. Namun, Allah memberikan kebesarannya kepada kehidupannya. Berikut adalah kisah lengkap mengenai Nabi Yahya sebagai salah satu pengetahuan yang wajib dipahami oleh umat Islam. Kisah Nabi Yahya di Masa Kecil dan Pertumbuhan Nama Yahya merupakan nama khusus yang diberikan secara langsung oleh Allah. Dikatakan sebagai nama yang khusus dari Allah karena sebelum-sebelumnya belum ada satupun nama Yahya. Kabar mengenai kelahiran Nabi Yahya dituangkan di dalam Al-Qur’an QS Maryam 7. Ia merupakan keturunan seorang Nabi ternama bernama Zakaria. Kisah Nabi Yahya di masa kecil dipenuhi dengan kegiatan belajar dan belajar. Apa yang dilakukan adalah sesuatu yang bermanfaat dan tidak sia-sia. Ia sangat tekun dan gigih di dalam mendalami ilmu agama. Bahkan, karena saking gigihnya, saat teman masa kecilnya mengajak untuk bermain ia dengan tegas menjawab bahwa diciptakannya manusia di dunia tidaklah untuk bermain-main. Nabi Yahya tumbuh dan berkembang dengan kondisi yang berbeda dengan teman-teman sebayanya. Ketika teman-teman seusianya sibuk menyiksa binatang ketika sedang bermain-main, maka Yahya kecil lebih suka memberikan makanan kepada binatang yang ada di hadapannya. Hal inilah yang menjadikan banyak binatang hormat dan juga tunduk kepada Nabi Yahya. Karena kebiasaan yang dilakukan sejak kecil, akhirnya Nabi Yahya tumbuh menjadi sosok anak yang berakhlak mulia. Ia juga sangat cerdas dan penyayang. Orang-orang mengenal Nabi Yahya sebagai sosok yang sangat penuh kasih sayang dan berbakti kepada kedua orang tua yang dikasihinya. Hal ini terus dilakukan sampai ia tumbuh dewasa dan menjadi sosok tauladan bagi sekalian umat. Kisah Nabi Yahya dan Nabi Zakaria dalam Al-Qur’an Berbicara mengenai kisah Nabi Yahya sebenarnya tidak bisa terlepas dari kisah sang ayah, yaitu Nabi Zakaria. Nabi Zakaria merupakan ayah kandung dari Nabi Yahya yang juga diberi tugas untuk berdakwah di tengah-tengah Bani Israil yang menentangnya. Di suatu ketika, Nabi Zakaria tengah merenung bahwa ia sudah lanjut usia dan merasa khawatir tentang siapa yang akan menjadi penerusnya. Nabi Zakaria adalah seorang Nabi yang hingga usia tua belum memiliki anak. Sementara semua saudara dan kerabatnya adalah orang Bani Israil yang amat menentangnya. Mereka memiliki kebiasaan maksiat dan melanggar hukum-hukum Allah. Ia merasa khawatir jika ia meninggal nanti tidak ada yang meneruskannya memimpin umat sesuai ajaran yang benar. Ia pun merasa amat sedih di usia pernikahannya yang sudah mencapai 90 tahun tidak kunjung diberi keturunan. Meratapi hal itu, ia berdoa kepada Allah dengan doa yang sungguhan. Kemudian ia percaya bahwa tidak akan ada yang mustahil jika Allah sudah berhekendak. Ia pun terus memohon agar diberi keturunan putra yang mampu mewarisinya dan menuntun Bani Israil. Kemudian, Allah memberikan wahyu kepada Nabi Zakaria dan hal ini termaktub di dalam Al-Qur’an bahwa Allah akan memberikan seorang putera yang sholeh. Putra tersebut diberi nama Yahya. Ia juga akan menjadi seorang pemimpin yang gigih dari godaan syetan. Nabi Zakaria pun merasa bahwa hal itu tidaklah mungkin karena istrinya tengah dalam kondisi mandul dan usia Zakaria sudah tua. Namun ternyata Allah menunjukkan kekuasaannya dengan memberikan Nabi Yahya sebagai puteranya. Dan akhirnya, ia menjadi penerus perjuangan Nabi Zakaria yang senantiasa mendapatkan petunjuk dan lindungan dari Allah Swt. Makanan Nabi Yahya dan Kedekatannya dengan Hewan Kisah Nabi Yahya sunggu sarat akan makna. Pada suatu ketika, Nabi Yahya sedang menyendiri dan berdo’a di suatu gurun. Hal ini ia lakukan karena rasa kecintaannya yang sangat tinggi kepada Allah Swt. Ketika berdo’a, ia pun tak kuasa untuk membendung air matanya. Hal ini mendorong para binatang untuk berdiam seketika. Padahal, biasanya mereka saling melonglong dan mengaung. Namun, tiba-tiba diam saat mendengar Nabi Yahya. Binatang-binatang yang ada tersebut ternyata mengetahui bahwa Nabi Yahya lah yang tengah memanjatkan do’a di gurun. Binatang tersebut berniat untuk menghormati dan memilih untuk menjauh. Tujuannya adalah agar Nabi Yahya tidak terganggu ketika ia sedang bermunajat. Hal ini kemudian dinobatkan sebagai salah satu mu’jizat yang dimiliki oleh Nabi Yahya. Untuk jenis makanan yang dimakan oleh Nabi Yahya salah satunya adalah belalang. Kemudian ia meminum air dengan mengambilnya langsung dari sungai. Dari sini, Nabi Yahya menyadari bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang menerima suatu nikmat terbanyak. Ia kemudian merenung bahwa kekayaan yang sejati merupakan kekayaan hati dengan ikhlas menerima pemberian dari Allah. Mengenai makanan Nabi Yahya, oernah ada riwayat disampaikan oleh Abu Idris Al Khaulani bahwa Nabi Yahya adalah sosok manusia yang makanannya paling baik. Dimana ia kerap makan dedaunan bersama dengan para hewan darat, Tidak hanya dengan hewan jinak, namun juga dengan para hewan liar. Itu ia lakukan dalam rangka menjaga rusaknya kehidupan manusia itu sendiri. Kisah Nabi Yahya Ketika Berdialog dengan Iblis Berikutnya adalah kisah Nabi Yahya saat berdialog dengan iblis terlaknat. Pada suatu ketika, ada salah satu iblis yang datang menghadap Nabi Yahya. Kedatangan iblis tersebut bermaksud untuk memberikan nasihat kepada Nabi Yahya. Akan tetapi, Nabi Yahya enggan menerima nasihat yang diberikan oleh sang iblis karena ia tahu bahwa iblis pasti berdusta. Nabi Yahya mengatakan dalam kisah Nabi Yahya yang diterangkan di Al Quran bahwa ia tidak mau menerima nasihat dari iblis. Akan tetapi, ia malah meminta kepada iblis untuk memberitahukan soal anak cucu Nabi Adam. Kemudian sang iblis menjelaskan bahwa anak cucu Adam terbagi menjadi tiga golongan besar. Pertama adalah golongan yang paling keras di dalam menentang iblis. Adapun karakteristik dari golongan yang keras tersebut adalah tidak akan mampu tergoda oleh sang iblis. Oleh karenanya, kelompok iblis tidak akan mendapatkan apa-apa. Adapun golongan dari anak cucu Adam yang kedua adalah golongan yang dikuasai oleh iblis. Golongan ini sangat mudah untuk dipengaruhi kapan saja mereka berada. Sehingga, iblis akan merasa senang dengan mereka yang tunduk. Selain itu, ada lagi golongan yang ketika. Iblis mengatakan bahwa golongan yang ketiga ini adalah seperti Nabi Adam. Dimana Allah melindunginya sehingga iblis pun tidak akan pernah berhasil menembus mereka. Mendengar hal tersebut, Nabi Yahya bertanya kepada iblis apakah dia mampu menggodanya. Mendengar pertanyaan tersebut, sang iblis menjawab ia tidak akan bisa menggoda Nabi Yahya. Kecuali saat Nabi Yahya makan terlalu banyak dan kekenyangan yang membuat ia tertidur sangat pulas. Karena dengan demikian, Nabi Yahya tidak akan bisa beribadah dan sholat malam sebagaimana yang biasa ia lakukan dalam kesehariannya. Iblis merasa bahwa ia tidak bisa menggoda Nabi Yahya pada saat itu. Kemudian sang iblis pun pergi dan berharap di kesempatan yang lain bisa berhasil menggodanya. Dan pada hari yang lain, iblis kembali mendatangi Nabi Yahya dengan keinginan menggodanya. Ia datang sembari memperlihatkan barang-barang di dalam gantungan. Nabi Yahya heran dan bertanya barang apa yang tengah digantung oleh iblis. Kemudian iblis menjawab bahwa itu adalah syahwat anak Adam. Kemudian Nabi Yahya menimpal apakah ia juga memiliki syahwat seperti itu. Iblis menjawab benar tapi hanya sesekali di saat engkau terlalu banyak makan dan membuat lupa melakukan ibadah sunnah. Nabi Yahya kemudian kembali bertanya apakah syahwat yang lainnya. Kemudian iblis menjawab tidak ada karena Nabi Yahya benar-benar sosok yang dijaga oleh Allah. Akhirnya, Nabi Yahya menjawab bahwa Allah sama sekali tidak akan memenuhi perut Nabi Yahya dengan aneka makanan di dalamnya. Iblis pun mengakui dan menyadari hal tersebut dan ia bersikeras untuk tidak memberi nasihat kepada anak Adam. Kisah Nabi Yahya yang Menentang Raja Herodes Nabi Yahya juga diberi perintah oleh Allah untuk memberikan pelajaran sekaligus menyadarkan salah seorang raja. Raja tersebut adalah raja yang berkuasa di Kota Yerusalem. Kerajaan adalah kerajaan yang dibuat oleh Romawi. Dikisahkan bahwa sang raja memiliki niat untuk menikahi salah seorang perempuan yang masih ada hubungan saudara, yaitu keponakannya sendiri. Menikahi keponakan adalah hal yang dilarang oleh Allah. Bahkan hal tersebut tertuang di dalam Kitab Taurat bahwa keponakan masih ada hubungan darah. Ia adalah kerabat dekat dan juga mahromnya. Sehingga, tidak dibenarkan untuk menikahi keponakan sekalipun ia adalah seorang raja. Raja tersebut adalah raja Herodes yang merasa amat jatuh cinta dengan keponakannya. Ia merasa tertarik dengan kecantikan keponakannya yang bernama Hirodia tersebut. Padahal sebenarnya, sang raja sudah sangat tahu bahwa menikah dengan keponakan sendiri merupakan hal yang dilarang di dalam ajaran Taurat. Namun ternyata, keponakannya tersebut bersedia dipinang oleh sang raja. Dalam kisah Nabi Yahya, niatan raja Herodes untuk menikahi keponakannya tersebut sebenarnya sudah diperingatkan oleh penafsir yang ada di dalam kerajaan tersebut. Namun, keduanya tetap bersikeras untuk tetap melangsungkan pernikahan. Sehingga, Nabi Yahya yang memberikan nasihat dan teguran juga sama sekali tidak dihiraukan oleh sang raja. Suatu hari, Nabi Yahya datang ke istana untuk mengingatkan sang raja. Namun ternyata ia membuat Hirodia bersedih bahkan sampai menangis. Hal ini membuat sang raja marah besar. Akhirnya, ia memberikan perintah kepada pasukan untuk menangkap dan membunuh Nabi Yahya. Saat ditangkap, Nabi Yahya sama sekali tidak melakukan suatu perlawanan karena sudah dilindungi oleh Allah. Nabi Yahya kemudian dibawa oleh para pengawal untuk mendapatkan hukuman mati. Melihat hal itu, Hirodia memohon kepada raja agar membawa kepala Nabi Yahya seusai dipenggal. Akan tetapi, setelah peristiwa tersebut, adzab yang sangat pedih diturunkan oleh Allah kepada raja dan keluarganya. Dimana mereka diubah tidak lagi berwujud manusia, namun berwujud hewan. Kisah Nabi Yahya ini menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua. Kisah Nabi Yahya Mati Dipenggal Mendengar bahwa raja akan menikahi saudaranya sendiri, Nabi Yahya akhirnya mengeluarkan fatwa. Inti dari fatwa tersebut adalah mengharamkan jenis perkawinan yang akan dilakukan oleh sang raja. Hal ini ia lakukan karena Nabi Yahya adalah sosok pemberani. Bagaimanapun, ia berkeyakinan bahwa pernikahan dengan saudara bertentangan dengan ajaran dan harus dibatalkan. Karena fatwa yang dikeluarkan tersebut, maka akhirnya rencana pernikahan sang raja dengan keponakannya akhirnya menjadi buah bibir masyarakat. Banyak yang menggunjingkan hal ini. Mulai dari yang menentang hingga yang mendukung. Dengan sangat cepat, fatwa yang dikeluarkan oleh Nabi Yahya bisa tersebar dan akhirnya sampai di kalangan kerajaan. Mendengar hal tersebut, Herodia yang selama ini memiliki ambisi menjadi ratu merasa sangat marah kepada Nabi Yahya. Ia merasa Yahya sudah benar-benar menghalangi cita-citanya. Padahal, cita-cita tersebut sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Dan sebab yang lain adalah Herodia merasa bahwa dirinya sudah dipermalukan di hadapan orang banyak orang Nabi Yahya. Karena fatwa tersebut, Herodia merasa bahwa namanya telah tercoreng dan ia menjadi disorot oleh banyak orang. Belum lagi ia merasa khawatir jika sang raja berubah fikiran dan terpengaruh sehingga batal untuk menikahinya. Oleh karena itu, ia segera membuat rencana agar pernikahannya dengan raja bisa segera dijalankan, Ia melakukan berbagai hal termasuk dengan cara memanfaatkan kecantikan yang dimiliki. Kemudian, Herodia menghias diri dengan cara berdandan sebaik mungkin. Dengan begitu, ia akan nampak semakin cantik dan membuat siapapun yang melihatnya menjadi kagum. Ia mengenakan berbagai jenis aksesoris indah kemudian menggunakan jenis busana yang tipis. Sesaat sesudah itu, ia langsung mendatangi raja untuk menjalankan rencananya. Herodus akhirnya merasa terpana dan tertarik dengan kecantikan yang dimiliki oleh Herodia. Ia pun bertanya kepada Herodia datang menemuinya. Ia pun berkata akan memenuhi semua permintaan Herodia. Akhirnya, Herodia menyampaikan keinginannya. Ia menjelaskan betapa saat ini mereka berdua sedang dibicarakan banyak orang. Dan itu membuatnya mempertaruhkan kerhormatan. Dalam kisah Nabi Yahya, ia juga menambahkan bahwa itu adalah ulah dari Yahya yang membuat fatwa. Berikutnya, ia meminta kepada raja untuk menghukum dan membunuh Yahya. Selanjutnya membawa kepala Yahya di hadapannya. Keinginan tersebut diiyakan saja oleh sang raja yang pikirannya tengah dibutakan oleh cinta. Ia merasa sangat tergila-gila kepada Herodia. Karena tidak lagi menggunakan akal sehatnya, akhirnya Herodus pun menjalankan apa yang diminta oleh calon istrinya. Ia kemudian mengirimkan sejumlah pasukan untuk membunuh Yahya. Akhirnya, yahya pun ditangkap dan dibunuh sesuai dengan permintaan dari Herodia. Pasukan pun memenggal kepala Nabi Yahya kemudian membawanya kepada raja. Sang raja akhirnya mempersembahkan kepala tersebut kepada Herodia. Akhirnya, Herodia merasa bangga karena misi yang ia jalankan benar-benar berhasil. Ia merasa semua misinya berhasil dan tidak lama laghi akna menjadi ratu. Namun, sebelum itu terjadi mereka berdua diberi balasan oleh Allah sampai mati. Mayat Nabi Yahya disemayamkan di Masjid Umayyah Syiria. Kematiannya membuat banyak orang merasa kehilangan. Padahal, Nabi Yahya adalah sosok yang sangat baik, lembut dan bijaksana. Saat ini, makamnya dikenal dengan nama Masjid Agung Damaskus. Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Yahya. Nabi Yahya mengajarkan kepada manusia untuk menentang kebatilan dan menegakkan kebenaran meskipun itu pahit. Dan semua adalah kekuasaan Allah dimana Dia bisa melakukan apapun yang dikehendaki. Sekalipun itu adalah sesuatu yang terbilang mustahil. Sekian pembahasan Kisah Nabi Yahya, silahkan disebarluaskan, semoga membawa manfaat bagi kita semua. Ayo bergabung dengan komunitas dan dapatkan MP3 Al-Quran 30 Juz yang menyejukkan hati.
Kesimpulandari Kisah Nabi Ilyasa AS . Nabi Ilyasa AS adalah anak angkat Nabi Ilyas AS.Kedua-duanya itu adalah Nabi dan Rasul Allah. Pada masa hidup Nabi lIyasa AS, umat Bani Israil hidup aman dan makmur, karena mereka adalah orang-orang yang taat kepada ajaran Allah SWT yang disampaikan oleh Beliau.; Setelah Nabi lIyasa AS wafat, umatnya kembali menjadi orang-orang yang durhaka kepada Allah.
Ringkasan Kisah Nabi Yahya Singkat dari Lahir Hingga Wafat Lengkap – Dalam agama islam, ada berbagai kisah nabi dan rasul yang yang perlu untuk dipelajari. Salah satu kisah nabi yang memberikan kisah dan pembelajaran hidup luar biasa yaitu Nabi Yahya A. Nabi Yahya termasuk orang yang dimuliakan Allah, dalam Al-Quran sendiri ada tiga surat yang secara khusus menceritakan kisah Nabi Yahya, yakni Surat Ali Imran, Al-Anbiya dan Maryam. Di artikel kali ini Mamikos akan memberikan ringkasan kisah Nabi Yahya singkat dari lahir hingga wafat. Simak ulasannya! Kisah Nabi Yahya Daftar IsiKisah Nabi Yahya Nabi Yahya Sebelum Kelahirannya dan Masa KecilnyaNabi Yahya dan Kedekatannya dengan Para HewanKisah Nabi Yahya yang Berbincang dengan IblisKisah Nabi Yahya yang Menentang Raja HerodesPenutup Daftar Isi Kisah Nabi Yahya Nabi Yahya Sebelum Kelahirannya dan Masa Kecilnya Nabi Yahya dan Kedekatannya dengan Para Hewan Kisah Nabi Yahya yang Berbincang dengan Iblis Kisah Nabi Yahya yang Menentang Raja Herodes Penutup Background Pict by Kamu mungkin sudah tidak asing mendengar kisah Nabi Yahya, pasalnya ada banyak kisah dari Nabi Yahya yang ada dan diceritakan dalam Al-Quran. Kisah Nabi Yahya dalam Al-Quran dikisahkan sebelum kelahirannya hingga hari ia akan dibangkitkan. Berbicara mengenai kisah nabi Yahya maka tak lepas kaitannya dengan Nabi Zakaria AS. Nabi Yahya merupakan anak langsung dari keturunan nabi yaitu Nabi Zakaria. Beliau dibesarkan dan dididik oleh Nabi Zkaria dilingkungan yang sangat mendukung. Hal ini membuat Nabi Yahya terhindar dari perbuatan maksiat dan sirik berkat didikan ayahnya. Dijelaskan bahwa Nabi Yahya merupakan salah satu nabi Allah yang memiliki berbagai keistimewaan, hal ini dijelaskan dalam Al-Quran serta hadist dari Rasulullah SAW. Bahkan, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa Nabi Yahya merupakan orang yang tidak pernah melakukan dosa semasa hidupnya sampai terbebas dari dosa. Hadits dari nabi ini bisa dilihat dalam Tafsir At-Thabari, yakni Artinya “Setiap anak Adam memiliki dosa di hari akhir nanti kecuali Yahya bin Zakariya.” Nabi Yahya Sebelum Kelahirannya dan Masa Kecilnya Secara rinci, kisah Nabi Yahya sebelum kelahiranya sampai masa kecilnya dijelaskan di dalam A-Qur-an. Namun, kisah beliau mulai dewasa hingga wafat tidak dijelaskan secara rinci. Nabi Yahya sendiri merupakan anak yang kelahirannya dinanti-nanti oleh Nabi Zakaria dan ibunya. Pasalnya ketika Nabi Yahya dilahirkan, kedua orang tuanya sudah berada dalam usia lanjut. Sebelum kelahiran Nabi Yahya, sang ayah Yaitu Nabi Zakaria merasa sangat khawatir tentang penerusnya. Sebab, semua kerabatnya merupakan orang Bani Israil yang menentangnya. Ia merasa khawatir jika ia meninggal tidak ada yang memumpin umatnya sesuai dengan ajaran yang dikehendaki Allah. Hingga kemudian Allah memberi wahyu ke Nabi Zakaria bahwa Allah akan memberikannya putra yang soleh yang diberi nama Yahya. Nabi Yahya sendiri memiliki nama yang istimewa karena nama Yahya’ secara khusus diberikan langsung oleh Allah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran pada surat Maryam ayat 7, yang isinya “Kelak akan lahir seorang nabi dari keturunan nabi yaitu Nabi Zakaria.” Semasa kecilnya, Nabi Yahya telah memperlihatkan keistimewaannya. Di masa kecilnya, beliau sudah memprioritaskan untuk belajar. Sehingga sedari kecil, semua hal di masa pertumbuhannya ia mengerjakan sesuatu yang bermanfaat dan tidak memberikan kerugian pada dirinya sendiri. Bahkan, dijelaskan kalau Nabi Yahya memiliki ketekunan dan rajib mempelajari urusan agama. Karena ketekunannya lah beliau menolak bermain. Nabi Yahya sendiri dengan tegas memberikan pembelajaran kepada teman-temannya bahwa jika dirinya dan orang-orang diciptakan oleh Allah SWT semata untuk menjalankan ibadah, bukan untuk bermain-main. Suatu ketika, teman nabi Yahya sedang menyiksa binatang, namun tindakan beliau berbanding terbalik dengan temannya. Beliau justru berbuat baik kepada setiap binatang. Karena itulah, Nabi Yahya disegani oleh binatang. Sebab, sedari kecil sudah memiliki kebiasaan yang mulia. Hingga memasuki usia dewasa pun Nabi Yahya tetap memiliki akhlak baik dan sayang terhadap binatang. Nabi Yahya dan Kedekatannya dengan Para Hewan Nabi Yahya sendiri ialah sosok nabi yang dikenal penyayang kepada semua makhluk. Pernah suatu ketika, ketia beliau sendiri dan berdoa di tengah gurun, hal ini beliau lakukan karena sangat cinta kepada Allah SWT, hingga tak kuasa membendung air matanya ketika berdoa. Hal ini lantas membuat binatang yang ada disekitarnya terdiam. Padahal, biasanya binatang tersebut melonglong dan mengaung. Para binatang ternyata mengetahui bahwa Nabi Yahya sedang berdoa. Para bintang terdiam karena menghormati dan memilih menjauh dari Nabi Yahya. Ketika Nabi Yahya lapar beliau akan memakan belalang dan minum dari air yang beliau ambil dari sungai. Hal tersebut membuat Nabi Yahya menyadari bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang menerima nikmat yang paling banyak. Beliau kemudian merenungkan bahwa kekayaan sejati ialah kekayaan hati dengan selalu ikhlas menerima setiap pemberian dari Allah. Kisah Nabi Yahya yang Berbincang dengan Iblis Suatu ketika, Nabi Yahya pernah dihampiri oleh iblis. Kedatangan iblis tidak lain yaitu ingin membujuk nabi Yahya dengan berbagai cara, salah satunya dengan nasihat. Akan tetapi niat dari iblis yang memberikan nasihat kepadanya sudah diketahui oleh Nabi Yahya. Membuat usaha iblis gagal seketika. Namun, karena gagal membujuknya saat itu iblis kemudian langsung meninggalkan nabi Yahya. Namun masih berharap kembali lagi untuk membujuknya. Lalu tibalah suatu hari iblis tersebut datang kembali dengan maksud ingin menggoda dengan cara memberi nasihat, dan usaha iblis pun sia-sia karena Nabi Yahya memiliki iman yang kuat terhadap Allah. Hal ini karena Nabi Yahya termasuk makhluk yang paling dijaga oleh Allah SWT. Kisah Nabi Yahya yang Menentang Raja Herodes Dalam kisahnya, Nabi Yahya diperintahkan memberikan pelajaran kepada seorang raja yang berkuasa di Kota Yerusalem. Raja yang memimpin di kota tersebut bernama Herodes. Pada saat itu, raja Herodes ingin melakukan pernikahan dengan keponakannya sendiri yaitu Herodia. Sebenarnya Raja Herodes sendiri sudah tahu mengenai hukum menikahi keponakannya sendiri. Namun, karena dirinya tergoda oleh paras cantiknya Herodia hingga akhirnya mengabaikan larangan yang telah dijelaskan di kitab Taurat. Karena godaan untuk menikahi Herodia, Raja Herodes mengabaikan setiap nasihat dari penaseat kerajaan akan hukum yang berlaku. Hingga akhirnya Nabi Yahya memutuskan untuk bertemu dengan Raja Herodes dengan maksud untuk memberikannya peringatan. Namun, ternyata putri Herodia merasa bahwa kehadiran Nabi Yahya akan menggagalkan rencananya untuk menjadi ratu dan membuatnya bersedih hingga menangis. Namun, tidak disangka hal tersebut membuat raja marah besar, hingga memerintahkan pasukan kerajaan menangkap dan membunuh Nabi Yahya. Dalam penangkapannya, Nabi Yahya tidak melakukan perlawanan sama sekali. Karena Nabi Yahya yakin bahwa dirinya berada dalam perlindungan Allah SWT. Setelah ditangkap dan dibawa ke kerajaan, Nabi Yahya dijatuhi hukuman mati oleh Raja. Hal ini membuat putri Herodia merasa senang dan bahagia. Bahkan, saking senangnya putri Herodia meminta pasukan untuk membawa kepala Nabi Yahya kepadanya. Putri Herodia merasa bahwa sebentar lagi cita-citanya menjadi ratu akan terwujud. Namun sebelum itu terjadi, mereka berdua mendapatkan azab dan berubah menjadi seekor hewan oleh Allah. Nabi Yahya menghembuskan nafas terakhirnya di Kota Yerusalem. Mayatnya disemayamkan di Masjid Umayyah Syria, yang saat ini dikenal dengan nama Masjid Agung Damaskus. Kematian Nabi Yahya membuka semua orang merasa berduka. Sosoknya yang lembut dan bijaksana membuat orang-orang merasa kehilangan. Dari kisah Nabi Yahya, mengajarkan kepada manusia agar berani menentang kebatilan dan terus menegakkan kebenaran. Penutup Nah, itulah tadi ulasan mengenai ringkasan kisah nabi yahya singkat dari lahir hingga wafat lengkap yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi kamu. Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat mu Kost Jogja MurahKost Jakarta Murah Kost Bandung Murah Kost Denpasar Bali Murah Kost Surabaya Murah Kost Semarang Murah Kost Malang Murah Kost Solo Murah Kost Bekasi Murah Kost Medan Murah MelihatChrisye Muda, kita dapat menghayati perasaan bahagia dan inspirasi yang datang dari seorang legenda musik. Penjelasan tentang Chrisye Muda Chrisye Muda adalah sebuah foto yang menunjukkan sosok Chrisye ketika ia berada di puncak popularitasnya pada tahun 1970-an. Chrisye, yang memiliki nama asli Christian Rahadi, lahir pada tanggal 16Kisah Nabi Ilyas as Lahir Hingga Wafat Lengkap. Nabi Ilyas as bin Yasin bin Fanhas bin Alizar bin Harun bin Imran adalah keturunan Nabi Harun yang keempat. Ia diutus Allah kepada kaumnya Bani Israil yang suka menyembah berhala yang dinamakan Ba'al. Ia hidup di zaman raja Hazqiel. Nabi Ilyas as menyeru kepada mereka agar meninggalkan Ba'al dan menyembah Allah. "Sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang Rasul Allah, Ingatlah ketika ia berkata kepada kaumnya "Mengapa kamu tidak bertaqwa kepada Allah? Patutkah kamu menyembah Baal dan kamu tinggalkan Pencipta yang sebaik-baiknya? Allah itulah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu". QS. as-Shaffaat 37 123126 Kamu Nabi Ilyas as selalu mendustakan nabinya, sehingga beliau selalu mengingatkan mereka agar berhati-hati dari siksa Tuhan yang amat pedih. Hanya sedikit dari kaumnya yang percaya kepadanya. Karena mereka tetap durhaka kepada Allah, maka datanglah siksa Allah dengan hujan tidak turun-turun, sehingga mereka kehausan dan ternak mereka habis mati dan tanam-tanaman musnah semuanya. Sedangkang Nabi Ilyas selalu bersembunyi karena ia takut dibunuh oleh kaumnya yang jahat dan makanannya sedapat-dapatnya. Kalau kaumnya mendapat makanan di dalam sebuah rumah, mereka berkata "Wah rumah ini sudah dimasuki Ilyas". Kemudian keluarga itu mendapat malapetaka. Nabil Ilyas bertemu Ilyasa Pada suatu saat Nabi Ilyas as telah memasuki rumah seorang wanita yang mempuyai seorang anak laki-laki namanya Ilyasa dan anak itu beriman kepada Nabi Ilyas, karena itulah Ilyasa diangkat sebagai anaknya dan selalu dibawa kemana ia pergi. Kaumnya yang durhaka setelah amat dahaga dan lapar dan benar-benar merasakan siksaan dan kesengsaraan, barulah mereka insaf dan mereka datang menghadap Nabi Ilyas supaya meminta kepada Allah agar mereka terhindar dari bahaya kelaparan. Kemudian Ilyas berdoa kepada Tuhan "Oh Tuhanku! Hilangkanlah dari mereka bahaya kelaparan yang telah mengancam mereka mudah-mudahan mereka menjadi orang yang bersyukur kepada engkau". Tuhan mengabulkan doa Ilyas, lalu hujan turun dan tanah, sawah ladang menjadi subur serta binatang-binantang berkembang biak dan menurunkan anak-anaknya yang banyak. Setelah mereka menerima rahmat dan karunia Allah, kemudian mereka lupa akan rahmatNya, kemudian mereka kembali durhaka, bahkan lebih-lebih daripada masa sebelumnya. Kedurhakaan Kaum Nabi Ilyas Kemudian mereka disiksa lagi oleh Allah dengan siksaan yang lebih pedih. Mereka ditimpa penyakit to'uun kusta yang akhirnya membinasakan mereka. Ilyas dan Ilyasa sudah pergi lebih dahulu bersama-sama orang yang beriman sebelum siksaan Tuhan yang diberikan kepada mereka datang. Allah mewahyukan "Dan Kami abadikan untuk Ilyas pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian, yaitu kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas. Sesungguhnya, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman". Akhirnya, Mereka selamat dari siksa Allah. Ilyas dan Ilyasa terlepas dari siksaan itu. Setelah Nabi Ilyas wafat, Nabi Ilyasa' meneruskan perjuangan menegakkan agama Allah. Demikianlah uraian kisah tentang Nabi Ilyas as, semoga bermanfaat.
- А և
- ቧኃаζюቦևз гዚβеփуጪо
- Аճихутваγε аχուκሿ бр а
- Огуդխ аз ዳօвс
- Ас ωдрой ιሊурωл
- Εսогխճቨψխ аթիጀուኖθ улубևшуքቦզ
Ilyasa sendiri merupakan anak angkat dari Nabi Ilyas [sebenarnya Ilyasa' adalah anak dari Akhtub bin 'Ajuz]. Kala itu, disaat Nabi Ilyasa' masih kecil; dia berada di rumahnya sedang sakit sehingga Ilyasa' tidak bisa kemana-mana. Namun, disaat itu Ilyasa' melihat seseorang yang berlari kencang dengan nafas yang mulai terengah-engah.
Kisah Nabi Ilyasa Di Angkat Menjadi Nabi Sampai Wafatnya – Dikesempatan ini Pengetahuan Islam akan menceritakan dan membahas tentang Kisah Nabi Ilyasa. Dalam pembahasan kali ini akan menjelaskan perjalanan Nabi Ilyasa dalam mengemban amanah yang di berikan kepadanya untuk memperbaiki kaum bani israil. Untuk lebih detail serta penjelasannya silahkan simak artikel di bawah ini. Kisah Nabi Ilyasa’ As memang tidak akan pernah bisa lepas dari kisah Nabi Ilyas As, karena pada saat Nabi Ilyasa masih muda, beliau tidak pernah ketinggalan mengikuti di manapun Nabi Ilyas As berdakwah. Bahkan, bagi Nabi Ilyas As sudah menganggap Nabi Ilyasa As layaknya sebagai putra sendiri, dengan berbagai macam rintangan pun telah dirasakan oleh Nabi Ilyasa bersama Nabi Ilyas saat berdakwah menyebarkan agama Allah. Kisah Kelahiran dan Silsilah Keluarga Nabi Ilyasa As Dalam kisah kelahiran Nabi Ilyasa As Tidak begitu banyak sumber yang menceritakannya, seperti yang kita ketahui Nabi Ilyasa As hanya diceritakan bahwa beliau lahir dari keluarga yang sederhana. Beliau adalah putra dari Akhthub bin Ajuz dengan melihat silsilahnya yang ada, Nabi Ilyasa As adalah keturunan yang ke empat dari Nabi Yusuf As. Beliau putra dari Akhthub bin Syutlim bin Ifrayi bin Yusuf As, sedangkan Nabi Ilyasa As tinggal di sekitar lembah sungai Yordania Nabi Ilyasa As di angkat menjadi Nabi untuk meneruskan perjuangan Nabi Ilyas untuk meluruskan akidah kaum Bani Israil ke jalan yang benar. Sebab, semenjak Nabi Ilyas wafat, banyak dari kaum Bani Israil yang kembali mendurhakai kepada Allah, mereka kembali menyembah berhala dan mengingkari ajaran Nabi Ilyas As yang telah di ajarkan. Mereka semua bahkan tidak takut akan Azab Allah dan bertindak sesukanya untuk kembali melakukan perbuatan dosa dan kemaksiatan. Pengalaman Nabi Ilyasa As pun tidak kurang sedikitpun, karena selama mendampingi Nabi Ilyas dalam berdakwah beliau selalu mengambil hikmahnya. Dari hal tersebutlah yang menjadi motifasi tersendiri bagi Nabi Ilyasa As dalam menghadapi kaum bani israil. Kisah Nabi Ilyasa As Saat Bertemu Nabi Ilyas As Di terangkan dari berbagai sumber, bahwasannya kisah kehidupan Nabi Ilyasa berawal dari kisah Nabi Ilyas As saat bersembunyi di rumahnya. Semua itu di sebabkan karena Nabi Ilyas di kejar-kejar oleh pasukan kaum bani israil. Karena keberanian Nabi Ilyas As untuk menentang dan meluruskan perbuatan Raja Ahab untuk meninggalkan berhala Baal. Maka dari itu raja Ahab marah, dan menyuruh para pasukannya untuk menangkap Nabi Ilyas As, Dalam pengejaran ini, beliau Nabi Ilyas As kebetulan bersembunyi di rumah Nabi Ilyasa As. Pada saat itu, Nabi Ilyasa As masih berusia remaja dan tidak bisa apa-apa karena masih di beri penyakit oleh Allah. Meskipun sudah berusaha untuk mengobatinya, namun penyakit yang beliau derita tak kunjung sembuh. Setelah Nabi Ilyas datang, kemudian Kemudian Nabi Ilyas As di sambut dan jamu dengan sangat baik oleh keluarga Nabi Ilyasa As. Karena kebaikan keluarga Nabi Ilyasa, Nabi Ilyas pun melihat Nabi Ilyasa yang sedang menderita penyakit. Kemudian Nabi Ilyas As memohonkan kesembuhan kepada Allah untuk Nabi Ilyasa. Do’a Nabi Ilyas pun di kabulkan oleh Allah SWT, yang mana dengan kuasa Allah Nabi Ilyasa pun langsung sembuh total dari segala penyakitnya. Ilyasa pun sangat kagum dan terheran-heran dengan kemampuan yang di miliki Nabi Ilyas tersebut. Oleh karena itu, semenjak Nabi Ilyas memohonkan kesembuhan untuk Nabi Ilyasa, kemudian Ilyasa mengikuti ajaran Nabi Ilyas As daan beriman kepada Allah dan mulai mempelajari semua ilmu yang dimiliki oleh Nabi Ilyas As. Bahkan Ilyasa pun selalu mengikuti Nabi Ilyas kemanapun beliau pergi untuk berdakwah. Di mana pun ada Nabi Ilyas di situ juga ada Nabi Ilyasa. Sampai-sampai Nabi Ilyas As mengangkat Ilyasa sebagai putranya sendiri. Kisah Nabi Ilyasa Berdakwah kepada Kaum Bani Israil Setelah Nabi Ilyas wafat, kemudian Nabi Ilyasa diangkat menjadi nabi untuk meneruskan perjuangan Nabi Ilyas As dalam berdakwah. Nabi Ilyasa pun diberi tugas untuk membenahi kembali akidah kaum Bani Israil yang telah melenceng dari ajaran Nabi Ilyas As. Pada dasarnya, saat Nabi Ilyas As masih hidup, sudah banyak dari golongan kaum Bani Israil yang beriman dan menjalankan perintah Allah swt. Namun, keadaan pun berubah secara drastis saat Nabi Ilyas wafat, mereka kembali menyembah berhala dan kembali melakukan kemaksiatan kepada Allah swt. Sehingga pada suatu hari, Allah murka dan memberi azab kepada kaum bani israil dengan di beri musim kekeringan yang sangat lama. Dengan demikian, Nabi Ilyasa pun tidak henti-hentinya mengajak Bani Israil untuk bertaubat dan kembali beriman kepada Allah swt. Namun, dengan adanya Azab yang di turunkan oleh Allah tidak membuat hati mereka luluh akan ajakan Nabi Ilyasa untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah swt. Semua perkataan Nabi Ilyasa di tentang oleh kaum Bani Israil, dan mereka pun menghiraukan ajakan Nabi Ilyasa untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah sebelum Allah menurunkan Azabnya yang sangat pedih. Namun, mereka semua kaum bani israil terus menghina dan mengancam akan membunuh Nabi Ilyasa jika tidak berhenti dalam berdakwah. Walaupun demikian, Nabi Ilyasa As tidak pernah takut dan gentar akan ancaman kaum bani israil. Nabi Ilyasa tidak akan berhenti untuk menjalankan perintah Allah. Beliau sangat sabar dalam menghadapi kaum bani israil, sampai-sampai setiap beliau menemui seseorang beliau mengajak mereka untuk bertaubat dan kembali beriman kepada Allah. Demi memantapkan hati kaum bani israil dalam dakwahnya, Nabi Ilyasa As diberi mukjizat oleh Allah yakni bahwa Nabi Ilyasa mampu menghidupkan orang yang sudah mati. Ternyata, upaya Nabi Ilyasa As tidak sia-sia, dikit demi sedikit kaum Bani Israil mau bertaubat dan beriman kembali kepada Allah. Kisah Wafatnya Nabi Ilyasa As Dalam kisah ini bahwa Nabi Ilyasa As wafat pada usia yaitu sekitar kurang lebih 90 tahun yang dimakamkan di kota Palestina. Selama masa hidupnya, Nabi Ilyasa As tidak dikaruniai sorang anak oleh Allah. Walaupun demikian, untuk memperjuangkan agama islam tidak sampai hanya pada Nabi Ilyasa. Setelah Nabi Ilyasa As wafat, kemudian Allah mengangkat seorang Nabi untuk meneruskan agam Allah, Beliau adalah Nabi Yunus As. Demikianlah Kisah Nabi Ilyasa Di Angkat Menjadi Nabi Sampai Wafatnya semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita. . 42 369 233 477 282 184 101 452